Banyak ditemukan di daerah pedesaan. Di Indonesia banyak dimanfaatkan sebagai ‘paru-paru kota’ dan sebagai lalapan. Ya, bunga turi sering digunakan sebagai sayuran pelengkap pecel. Bunga turi dapat membantu memperlancar ASI ( Air Susu Ibu ) dan mengatasi gangguan buang air besar. Selain itu juga dapat melembutkan kulit. Bunga turi ada yang berwarna merah dan ada yang berwarna kuning. Kandungan senyawa bunga turi merah lebih banyak.
Apa saja senyawa yang terdapat dalam bunga turi
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
4. Mineral kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium
5. Vitamin B1, B2, B6, C dan beta karoten
Biji turi yang tua, setelah dikeringkan, direbus dan diberi ragi dapat digunakan sebagai bahan baku tempe.
Di India, daun turi digunakan sebagai obat.
Efek farmakologis daun turi adalah
a. Mencairkan gumpalan darah.
b. Mempunyai efek diuretik
c. Menghilangkan sakit
Oleh karena itu daun turi dimanfaatkan untuk
1. Mengatasi radang tenggorokan
Cara
Rebus satu genggam pucuk daun turi dalam 3 gelas air sampai menjadi 1 gelas. Setelah disaring dalam keadaan hangat air rebusan dapat digunakan untuk berkumur minimal 3 x sehari
2. Menyembuhkan luka yang tidak terlalu dalam
Cara :
Tumbuk daun turi dan tempelkan di atas luka yang sudah dibersihkan terlebih dahulu. Agar terjaga kebersihannya, ramuan itu perlu diganti paling sedikit 3 x sehari.
3. Mengatasi batu ginjal
Catatan
Pemberian jus turi pada tikus dapat mengatasi batu ginjal yang komposisinya terdiri dari kristal kalsium oksalat.
4. Bersifat antioksidan
Berdasar penelitian daun turi mentah atau dipanggang memiliki kandungan beta karoten dan vitamin A. Untuk mendapat manfaat maksimal disarankan mengonsumsi daun turi 2 – 3 x seminggu sebanyak 1 piring kecil.
5. Mengatasi keputihan
Cara :
Segenggam daun turi putih & kunyit sebesar ibu jari dicuci dan digiling halus. Tambahkan ¾ cangkir air matang lalu aduk merata. Selanjutnya ramuan ini diperas & disaring. Ramuan siap diminum. Lakukan 2x sehari.
6. Memperbanyak produksi ASI
Cara:
Daun turi muda dikukus & dimakan sebagai lalap.
7. Meredakan demam nifas
Cara:
Daun turi 1/3 genggam dicuci bersih & digiling halus. Tambahkan ¾ cangkir air matang & sedikit garam. Setelah diperas & disaring, ramuan siap diminum.
Di India, kulit batang turi juga dimanfaatkan sebagai obat sariawan.
Cara :
Rebus satu genggam kulit batang turi dalam 3 gelas air sampai tinggal 1 gelas dan dipakai untuk berkumur.
Efek farmakologis dari kulit batang adalah:
a. Mengurangi rasa sakit (analgetik)
b. Penurun panas
Kegunaan kulit batang turi yang lain adalah :
1.Mengobati scabies
Cara:
Kulit batang ditumbuk halus & dioleskan pada bagian yang terkena scabies.
2. Meredakan disentri
Cara:
Rebus kulit batang dengan 2 gelas air bersih hingga tersisa 1 gelas. Setelah larutan dingin, saring & minum. Lakukan 2 x sehari.
3. Mengobati cacar air & demam dengan erupsi kulit
Cara :
Kulit batang sebesar ibu jari direbus dengan air secukupnya. Setelah dingin, disaring dan diminum.
Di bagian atas telah disebutkan sekilas bahwa di Indonesia bagian pohon turi yang sering dimanfaatkan adalah bunganya yaitu sebagai lalapan. Konsumsi bunga turi sangat bermanfaat bagi para ibu yang sedang menyusui karena dapat memperbanyak dan memperlancar ASI.
Efek farmakologis bunga turi:
a. Pelembut kulit
b. Pencahar
Ternyata akar turi pun juga bermanfaat untuk kesehatan yaitu untuk mengatasi pegal linu
Cara :
Akar turi (berbunga merah) digiling halus. Tambahkan air sehingga adonan menyerupai bubur. Gosokkan adonan tersebut pada bagian tubuh yang linu.
Turi juga dapat meredakan sakit kepala lho. Simak resep tradisional berikut ini :
Bahan :
Satu genggam daun turi
Tujuh biji turi (polong)
Tujuh biji lada
Bawang putih
Satu sendok makan cuka
Cara :
1. Tumbuk biji & daun turi serta lada & bawang putih hingga halus.
2. Masukkan cuka dan aduk hingga rata
3. Oleskan ramuan tersebut pada kening
Banyak juga ya manfaat pohon turi beserta bagian-bagiannya. Sekarang kita jadi tahu bahwa turi bukan hanya pohon peneduh jalan / paru-paru kota saja. Namun ada banyak manfaat yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar